Dalam keberadaan sebuah lentera,
cahayanya tidak hanya menerangi sendiri, tetapi juga memberikan sinar kepada
yang lain. Begitu pula dengan sosok ulama yang luar biasa, KH Zaeni Ilyas, yang
dengan cahayanya yang bersinar di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Pesawahan
Rawalo, Banyumas, tidak hanya menjadi penerang bagi santrinya, tetapi juga
menjadi penyejuk hati bagi siapa pun yang berkesempatan merasakan sinar
keilmuannya.
Buku ini hadir untuk
menggambarkan perjalanan hidup dan kebijaksanaan seorang lentera silaturahmi,
KH Zaeni Ilyas. Beliau bukan hanya seorang ulama yang ulung, tetapi juga
seorang ahli dalam menjalin tali kasih dan silaturahmi. Kelebihan beliau dalam
membina hubungan baik dengan sesama, terutama dengan para guru dan sesama
ulama, memberikan warna khusus pada perjalanan spiritual dan keilmuannya.
Keunikan KH Zaeni Ilyas terletak
pada pemahaman mendalamnya tentang pentingnya silaturahmi dalam perjalanan
dakwah dan kehidupan sehari-hari. Beliau adalah sosok yang tidak hanya
memuliakan ilmu, tetapi juga menghormati guru-gurunya dengan tulus dan penuh
rasa syukur. Begitu banyak budi pekerti luhur yang dapat diambil sebagai
teladan dari sikap rendah hati dan kerendahan batin beliau.
Dengan keikhlasan dalam
menyambung tali silaturahmi dan rasa hormat yang mendalam terhadap para guru,
KH Zaeni Ilyas membuktikan bahwa keilmuan sejati tidak lepas dari akhlak yang
mulia. Melalui buku ini, mari kita sambut cerita hidup seorang lentera
silaturahmi yang terang benderang, memberikan inspirasi untuk mengejar ilmu,
serta mendedikasikan hidup untuk kebaikan sesama.
Semoga buku ini menjadi sumber
inspirasi bagi kita semua, mengingatkan kita akan pentingnya silaturahmi, dan
meresapi keindahan ilmu yang dipelajari dengan penuh rasa hormat kepada
guru-guru yang telah memberikan petunjuk dalam perjalanan kehidupan kita. Selamat
membaca dan mari bersama-sama meresapi kearifan dan pesona lentera silaturahmi,
KH Zaeni Ilyas
Dalam perjalanan hidupnya, KH
Zaeni Ilyas bukan hanya seorang pengasuh pondok pesantren, melainkan juga
seorang penyejuk hati yang dermawan. Kebaikan hatinya tidak hanya terbatas pada
para santri yang belajar di bawah naungannya, tetapi juga meluas hingga ke
jantung masyarakat di sekitar pondok pesantren. Kesediaannya untuk berbagi dan
bersedekah menjadi pancaran cahaya yang memperlihatkan kebaikan sejati.
Melalui buku ini, kita akan
menyelami kisah inspiratif seorang ulama yang tidak hanya memiliki kedalaman
ilmu, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai keislaman dalam tindakan nyata.
Julukan "Ahli Silaturahmi" yang disematkan padanya menjadi bukti
bahwa beliau bukan sekadar pemimpin, tetapi juga jembatan yang menghubungkan
hati-hati umat.
Semoga buku ini menjadi sumber
inspirasi bagi kita semua, mengajak untuk merenung pada makna sejati kehidupan,
cinta ilmu, dan kepedulian terhadap sesama. Mari kita mengikuti jejak langkah
KH Zaeni Ilyas, Sang Lentera Pesantren, dan menerangi kehidupan dengan cahaya
kebaikan.
buku ini di tulis oleh Tim Jurnalis MA Miftahul Huda Pesawahan Rawalo, sebagai prsembahan tugas Ahir selama menjadi Jurnalis MA Miftahul Huda